Pages

3.26.2011

Apalah.

Lagi.
Kesia-siaan sebelum diperjuangkan.

Bukan ini yang diinginkan,
pun diharapkan.

Hanya menitipkan seoonggok cinta yang tak perlu dijaga.
Kalau hilang, biarkanlah.
Tak begitu penting.

Argghhhh!!!
Cukup.
 

3.23.2011

Kembali.

Sudah lama tak menulis kata.
Rindu,
Namun belum mampu mensyairkan kata sederhana menjadi representasi ketikan jemari.

Karena...

Aku masih galau,
Tentang Rasa,
Tentang Asa,
sekalipun tentang Kata...

Masih samar,
Tak terlihat jelas,
Walau sangat jelas memantul diretinaku.

Penyesalan itu selalu datang belakangan...
 

3.15.2011

Entahlah.

Kini gelisah menghampiri.
sama sekali tak yakin,
tak tahu.
Adakah kau baik-baik saja...?

Akhirnya,
Harus kuakui,
Saat ku tak memiliki tempat untuk menampung laraku,
Aku butuh kamu,
Rindu kamu,
Sangat...

Lama...

...

Ya, ternyata sudah sangat lama...

dan kini terasa begitu menyedihkan.

3.13.2011

Balada Cinta Kera.

Saat cinta menghampirimu,

Jangan lupa.

Bahwa masih ada kecewa yang mengendap-endap dibelakangmu.

Bahwa masih ada luka yang masih harus kau tutupi.



Sadarlah.

Cinta itu manis tanpa kecewa dan luka.



Tapi, saat mereka menghampiri cintamu,

Hah!

Sekejap saja kau akan lupa kalau kau sedang jatuh cinta.

Kalau kau menjatuhkan cintamu tanpa arah,



Kau tahu kenapa?

Karna cintamu sama saja dengan representasi sebuah kekecewaan yang perlahan menjadi luka.



Pikirkanlah sebanyak kau bisa,

Cinta mana yang kau bilang tak akan berujung???

Mungkin,

Lebih tepatnya tak MAU berujung saja, bodoh!



Kini,

Saat kau menyadari bahasa cintamu yang kau bilang indah itu kemudian menjadi egomu sendiri,

Jawablah,

Cinta seperti apa yang pernah kau berikan...??? 

3.11.2011

Bukan Apa-Apa

Aku merajut luka diatas kerapuhan hati.



Mencoba menutupinya tapi tak mampu.



Aku ini hati yang membusuk.

Teradudomba dengan segala dusta.



Tak tahan lagi dengan duka,

Makanya aku menulis.



Tak kah pernah kau pertimbangkan asaku?

Kau lewatkankah tanpa kau toleh sedikitpun?



Aku manusia.

Sedang terluka.

Merana.

berAsa kau mendengar,

merasa,

namun hampa.



Aku kecewa.