Saya tau.
Makanya saya diam.
Saya mungkin tidak merasa.
Makanya saya terus berkoar.
Terus menerus egois meneriaki keinginan sendiri.
Terus mengadu padanya melalui laku.
Saya tau.
Persis.
Bagaimana kebencian yang berawal dari kepercayaan.
Jika,
Memang kebencian lebih baik daripada apapun saat ini
untuk anda,
Memang kealpaan lebih benar daripada apapun saat ini
untuk anda,
Apa yang bisa saya lakukan selain mencoba menerima
ditengah pendeknya cerita.
Lagi.
Hal ini terjadi.
Kepercayaan?
Jangan lagi letakkan itu pada saya,siapapun anda.
Jika anda bukan siapa-siapa.
Karena,
Kata dari mulut,
Laku dari raga,
Dan doa dari jiwa,
Hanya Tuhan yang percaya tanpa benci!
Anastasia Salam