Pages

2.20.2013

Afraid.

Pelajaran hari ini.

"Agaknya bisa mengendalikan rasa takut itu lebih bijaksana daripada mengikuti ketakutan itu. Sulit, tapi bakalan ada akhir yang baik."

"untuk melakukan hal yang seharusnya bukanlah suatu pengorbanan. Pengorbanan itu memilih jalan yang lebih baik diantara yang baik"

"Menyalahkan keadaan cuma melimpahkan masalah dari diri sendiri ke masa lalu. sedangkan waktu terus jalan, gak mau balik apalagi nungguin. Agaknya mulai hari ini belajar, bukan hanya menerima keadaan, tapi membuatnya lebih baik."

"kata maaf sama sekali nggak lebih baik dari kata terimakasih. Lebih baik bersyukur daripada berbuat kesalahan (lagi)"


2.08.2013

aku dan kau (kita)


Sudah lima tahun ya?
Waktu yang cukup lama.
Rasanya hambar ya mengucapkan kata rindu diatas keadaan yang aku dan kau (kita) ciptakan.
Tapi memang seperti itulah hidupku lima tahun ini.
Hambar.
Setiap harinya kulalui dengan terus merindukanmu.
Tidak ada perbedaan.

Lima tahun ini,
Bagaimana ya hidupmu?
Lebih baikkah tanpaku didekatmu?
Lebih sempurnakah jiwamu tanpaku?
Aku harap tidak.
Karena jika ya, aku dan kau (kita) tidak sama.

Cepat kembali ya?

2.06.2013

lagi, tentangmu.

Pagi ini.
Masih saja merindukanmu.
Seperti pagi yang tak sabar menjadi malam,
Malam berganti pagi,
dan seterusnya...
tak berhenti sampai saatnya tiba.

Sudah selama ini ya aku terus begini.
Merindukanmu dari jarak yang kita ciptakan.
Haruskah terus berganti tahun dan aku tetap berteman memori?
Sedangkan aku letih karenanya.

Aku duapuluhdua tahun sekarang.
dan masih menuliskan kata rindu yang entah berapa banyak padamu sejak hari itu.
Aku duapuluhdua tahun sekarang.
dan masih tidak mampu mengucap kata 'aku merindukanmu'

2.02.2013

Tulisan malam

Tak terdefinisi.

Merasa sakit hati ditengah luka yang kubuat sendiri.
Merasa jatuh cinta ditengah patah hati yang kuciptakan sendiri.
Merasa rindu ditengah harapan yang kunistakan begitu saja.

Jelas. Ada perbedaan yang terpantul pada retina mata.
Tak terhindarkan.
Namun selalu saja membuatku kembali.

Sungguh. Tak terdefinisi.

2.01.2013

. . . . .

Selalu ada alasan mengapa tak harus kuungkap kebenaran yang ada dan malah mengumbar dusta.

Selalu ada penyesalan dibalik dusta itu, tapi agaknya dusta itu lebih baik untukku. Untuk tetap menahan apa yang seharusnya tetap berada dijalurnya.

Tidakkah terbaca?


Aku bermimpi tentangmu. Bukan dia.

Sekalipun percuma.