Pages

3.14.2013

Retorika Realitas



Perubahan.
Apa yang lebih nyata dari perubahan?
Menjadi baik ketika keadaan sekitar menguntungkan.
Menjadi buruk ketika sekeliling tak berarti.
Apa lagi yang lebih menyakitkan dari perubahan?
Ketika mata tak lagi bisa melihat.
Mulut tak lagi bisa bicara.
Telinga tak lagi bisa mendengar.
Hidung tak lagi bisa mencium.
Kulit tak lagi bisa meraba.
Dan parahnya, perasaan tak lagi bisa ‘merasa’.
Ada yang lebih mengerikan dari itu semua?

Saat kau berkata Tuhan Maha Adil, bukankah detik itu juga kau sedang mencoba menenangkan keadaanmu ditengah ketidakadilan?
Saat kau mencoba melihat sisi terang dari sulitnya hidupmu, bukankah saat itu juga kau sedang merasa bahwa kau sedang berada dititik nadirmu?

Sebenarnya,
Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

0 comments:

Posting Komentar