Tiba-tiba.
Rindu begitu saja
menyergap.
Menyekap ruang hati yang
dulu tak bergeming saat kau masih berdiri tegar dihadapanku.
Tiba-tiba.
Kembali teringat romantisme
kita berdua.
Menunggu kereta dengan
secangkir kopi ditepian kota Bogor.
Aku rindu. Ya, sangat
rindu.
Padamu. Pada perjalanan
kita. Pada cintamu padaku.
Tak pernah kuberharap masa
itu kembali lagi.
Tak ingin aku menguak masa
lalu kita yang menyedihkan itu.
Pun, tak ingin kembali
membangun cerita baru diatas kata rindu.
“Karena, betapapun buruknya cerita cinta kita, tetap saja rindu
setia singgah dan menetap. tak terkendali.”
0 comments:
Posting Komentar