Pages

2.27.2011

Kupertanyakan.




Ini bukan lagi hanya luka.


Ini duka.


Luka yang terasa, sehingga menjadi duka.






Semua yang kau lontarkan benar adanya,


Lalu,


Mengapa harus aku mengalami duka ini?






Kenyataan,


Tak bisakah kau sedikit berdusta untuk tak membuat luka?


Tak bisakah luka yang ada tak kau simpan menjadi duka?






Kenapa?


Kenapa harus hari ini?


Tak bisakah kemarin?


Taun depan?


Atau bahkan..


Tak usahlah kau adakan kenyataan ini...






Egois?


Ya, aku memang egois.


Aku kan mencontohmu, wahai kenyataan...


Egois membeberkan semua duka...


Egois memaparkan semua bahasa luka...






Sudah! Sudah!


Aku cukup lelah dengan semua elegi ini.


Aku ingin mata ini terpejam, sejenak.


Sungguh, hanya sejenak.


Untuk selanjutnya kulanjutkan duka ini menjadi apa yang seharusnya kau lihat.

0 comments:

Posting Komentar