Pages

2.15.2011

Surat Cinta Untuk Sang Kekasih Harapan


Tanpa kusadari dan kuperdulikan, banyak orang yang memijakkan harapannya didepan rumahku. Pagi, siang, sore, sampai malam menyergap. Mereka bergantian selalu setia menemani jalan depan rumahku dengan meneriakkan dagangannya atau memukul sesuatu untuk menandakan kehadiran mereka. Dengan harapan ada orang yang memanggilnya agar supaya mereka dapat pulang kerumah lebih cepat... Supaya mereka bisa melihat keluarganya bahagia dengan hasil keringat yang mereka bawa...
Apakah hidup mereka sulit? Aku pastikan ya, tapi mereka tidak hanya merasakannya, mereka bergerak untuk memperoleh rupiah demi rupiah yang sekarang semakin langka karena keserakahan antek-antek setan berwujud manusia, yang sedang larut dalam kamuflase nyamannya harta dan tahta yang disalahgunakan... Mereka sadar, bahwa harapan bukan hanya untuk dirasakan keberadaannya, namun juga untuk diperlakukan sebagai kenyataan, oleh karena itulah mereka bekerja...
Lihatlah... mereka tidak malu berteriak “sayur...!” atau “rujak...!”, karna teriakkan itu adalah pekikan harapan hidup mereka... Mereka tidak takut siang yang terik dan malam yang mencekam, karna siang dan malamlah yang menjadi saksi genggaman harapan mereka. Pun mereka berusaha tidak marah saat sang pembeli memarahi atau mengeluhkan pelayanan mereka, karna mereka tahu pembeli adalah raja, walaupun dunia lebih tau kalau tidak ada raja yang akan membeli dagangan mereka.

Tuhan...
Nikmat mana yang kudustakan...???
Tak pernah aku berteriak lantang menyebutkan “sayurr..!” atau “rujak...!”, pun berjuang mempertahankan harga untuk memekikkan harapanku...
Tak pernah aku harus kepanasan dibawah teriknya matahari, pun kedinginan dikala malam datang untuk menggenggam harapanku...
Sampai hari ini, saat aku baru menyadari itu semua...
Sadar bahwa banyak orang yang kulihat berjalan melewati rumahku setiap hari...
Bukan hanya untuk berteriak sia-sia, melainkan untuk menjemput rizkimu...
Sadar bahwa aku pun harus memulai mewujudkan harapanku...
Walau tak sekuat dan seteguh mereka, akan kumulai dari sini, dari tulisan ini...
Bismillahirrahmanirrahim...



Ditulis untuk mereka, para pemekik dan penggenggam harapan...
-Terimakasih telah bersuara lantang untuk menggetarkkan harapanku-
Mas-mas Penjual Bacang Mas-mas Penjual Koran Mbak Penjual Kue Bapak Penjual Bubur Bapak dan Ibu Penjual sayur Nenek penjual sapu Bapak tukang jahit Abang tukang ketoprak Bapak penjual gado-gado Bapak penjual bubur kacang hijau Mas-mas penjual es krim Abang tukang rujak Bapak penjual rujak bebek Bapak penjual asinan Abang tukang somay Abang tukang bakso Abang tukang mie ayam Mbak penjual bubur sumsum Bapak penjual bajigur Abang Tukang nasgor Abang tukang sate Bapak penjual sekoteng
Serta...
Para Tukang Sampah
Para peminta sumbangan
Para pengamen
Para pemulung

Yang mencintai dunia dari sisi lainnya...

0 comments:

Posting Komentar